Kamis, 22 November 2012

perayaan Natal

Perayan Natal

10 Tradisi Perayaan Natal di Berbagai Negara

Ilustrasi
Banyak tradisi Natal yang mungkin cukup aneh di beberapa belahan dunia. Biasanya kita menghias pohon natal, menyembunyikan hadiah di kaus kaki dan juga menceritakan kisah Santa Clause. Namun ternyata di beberapa belahan dunia mempunyai budaya atau mitos yang tidak biasa dilakukan saat perayaan Natal. Penasaran?
Yuk intip keunikan Natal di negara tetangga berikut.
Natal di India
Di India, pohon Natal tidak terbuat dari pohon cemara, melainkan pohon mangga atau pisang. Pada umumnya, umat Nasrani akan mendekorasi rumah mereka dengan daun mangga, dan lampu minyak yang diletakkan di atap rumah atau di atas tembok.
Natal di Yunani
Sinterklas adalah sosok penting di Yunani sebagai pelindung para pelaut. Berbeda dengan negara lain, di Yunani, pohon Natal bukanlah simbol Natal yang umum. Adalah mangkok dan salib kayu yang menjadi benda penting pada momen Natal. Di tengahnya, terdapat daun kemangi yang dicelupkan ke dalam mangkuk dan berisi sedikit air agar daun tetap segar. Setiap pagi, sang ibu akan memerciki seluruh ruangan rumah dengan menggunakan daun kemangi, dan tradisi ini dilakukan untuk menjauhkan benda-benda dan roh jahat dari rumah mereka.
Natal di Italia
Sungguh mengejutkan bahwa di Italia, pohon Natal dari cemara dan hiasan salju ternyata tidak umum digunakan. Yang Ada adalah sebuah piramid yang terbuat dari kayu dan dihias penuh dengan buah-buahan.
Natal di Australia
Bila di negara lain Natal berarti bermain salju, bagi anak-anak di Australia, Natal berarti bermain di bawah sinar matahari, surfing dan berbelanja.
Tentu saja, karena di Australia justru Natal datang saat musim panas tiba. Namun, hal tersebut tak lantas mematahkan semangat umat Nasrani di sana. Karena mereka juga tetap menghias rumah dengan pohon Natal dan hiasan lainnya.
Natal di Iran
Di negara ini, umat Nasrani mulai berpuasa dan tidak makan daging sejak 1 Desember. Mereka menyebutnya puasa kecil, puasa besar adalah 6 minggu menjelang Paskah.
Kemudian, pada tanggal 25 Desember setelah merayakan Natal di gereja, pada umumnya setiap keluarga akan menggelar pesta dan menyediakan menu ayam yang disebut harasa. Tak ada tukar menukar kado yang menjadi tradisi di negara lain, namun anak-anak selalu mendapat kado dari orang tuanya.
Natal di Jepang
Di Jepang, tradisi tukar menukar kado memang sudah biasa dilakukan, sehingga pada momen ini hampir semua orang ikut serta dalam tukar menukar kado. Hampir seperti di negara barat, di Jepang umat Nasrani akan menghias rumah dengan mistletoe dan pohon Natal.
Uniknya, pada malam tahun baru, seluruh anggota keluarga diwajibkan memakai pakaian terbaik mereka dan berdandan rapi. Kemudian mereka akan berbaris dipimpin oleh sang ayah mengelilingi rumah. Ritual ini dipercaya sebagai ritual untuk mengusir setan. Kemudian sang ayah akan melempar setiap sudut ruangan dengan kacang kering agar tidak ada roh jahat yang mau tinggal.
Di Jepang juga saat musim Natal berarti satu hal, yaitu ayam goreng KFC. Unggas termasuk binatang langka di Jepang. Oleh karena itu di tahun 1970-an KFC mulai melihat kesempatan untuk memulai tradisi Natal dengan mengiklankan ayam KFC menjadi bagian penting dalam musim liburan di Jepang. Sekarang orang Jepang rela mengantri hingga sebulan sebelum perayaan Natal untuk menikmati lezatnya KFC
Natal di China
Di China, perayaan Natal dilakukan dengan menghias rumah menggunakan lentera dari kertas. Mereka juga akan menghias pohon Natal dengan rantai dari kertas, bunga dari kertas dan lentera kertas.
Puncak dari perayaan Natal dilakukan di tahun baru, di mana setiap anak-anak akan menerima hadiah baju baru, makan makanan mewah, mendapatkan mainan baru dan menikmati permainan kembang api. Selain itu, foto atau lukisan nenek moyang akan dipajang di ruangan utama rumah masing-masing keluarga.
Natal di Irak
Di malam Natal, keluarga Nasrani di Irak akan berkumpul bergandengan tangan sambil menyalakan lilin. Mereka kemudian membacakan cerita tentang kelahiran Tuhan Yesus. Setelah selesai membaca cerita, mereka akan membakar duri dari semak-semak. Bila duri terbakar habis sampai menjadi abu, maka keberuntungan akan datang di tahun baru. Saat api sudah mati, setiap orang akan melompat di atas abu sebanyak tiga kali sambil membuat permintaan.
Natal di Brazil
Hampir sama meriahnya dengan negara lain, di Brazil akan digelar pesta keluarga dengan menghidangkan menu-menu istimewa seperti hidangan babi, kalkun, nasi berwarna, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kemudian saat ayam berkokok, digelar misa di gereja.
Tepat pada tanggal 25 Desember, umat Nasrani pada umumnya berkumpul di siang hari untuk pergi ke pantai atau sekedar berkumpul saja. Dekorasi bunga-bunga segar hampir terlihat di sudut kota. Kembang api dan pohon-pohon Natal besar berhiaskan lampu-lampu indah dapat dilihat di sepanjang langit Brazil.
Natal di Betlehem
Lantas bagaimana dengan Natal di Betlehem? Di sana, perayaan Natal dilakukan dengan meriah. Hampir seluruh kota dihiasi dengan bendera dan dekorasi Natal. Pada malam Natal, para turis dan penduduk akan berkumpul memenuhi gereja dan menyaksikan prosesi tahunan berupa opera dan arak-arakan.
Di setiap pintu rumah, keluarga nasrani akan memberi tanda silang di setiap pintunya. Serta memasang sebuah bintang berukuran besar di alun-alun.

perkembangan tablet pc

Mereka Menyebutnya dengan Tablet

Inilah Evolusi Komputer Jinjing…

Sekadar ‘Menu Lama’ Dengan Bumbu yang Baru?

Tablet menjadi bintang selama Consumer Electronics Show (CES) 2011, yang digelar 6 hingga 9 Januari 2011 lalu di Las Vegas Convention Center, Las Vegas, Nevada. Tidak mengherankan, karena seperti yang saya prediksikan setahun lalu, ketika me-review Apple iPad, semuanya bergantung pada sukses evolusi terbaru tablet besutan Apple tersebut.
Sebelumnya, mungkin saya perlu me-review sedikit mengenai tablet. Perangkat mobile ini awalnya disebut sebagai tablet computer, atau cukup tablet. Komputer yang terkandung dalam sebuah kotak datar berlayar sentuh, dan kamu memerlukan stylus, pena digital atau sentuhan tangan untuk mengendalikannya, bukannya keyboard atau mouse.
Tahun 2001 lalu Microsoft mematenkan Tablet PC, dengan kasta yang dipercaya lebih tinggi dari tablet computer karena mampu sepenuhnya menjalankan OS desktop, serta adanya fungsi penegas handwriting dan voice recognition (pengenal tulisan dan suara). Microsoft pun mengklaim Tablet PC sebagai tablet computer pertama. Namun tetap banyak yang tidak setuju, mengingat kemiripan konsep Tablet PC dengan tablet computer, yang sebenarnya sudah eksis sejak tahun 1970. Dan istilah tablet computer makin panas ketika Apple mengkonfirmasikan iPad, yang dirilis resmi secara global 28 Mei 2010 lalu, setelah gaungnya sendiri mulai didengungkan sejak akhir tahun 2002 (saat itu, rencananya untuk menandingi Tablet PC dari Microsoft).
Seakan déjà vu, menjelang perilisan iPad, gadget tablet sejati mereka, Apple pun merevisi kenyataan sejarah, bahwa merekalah pencetus konsep tablet computer, melalui Apple Newton, yang menjadi cikal bakal iPhone, iPod Touch dan iPad. Bagaimana pun klaim masing-masing raksasa komputer tersebut, saya lebih tertarik pada hasilnya. Apakah Apple hanya melanjutkan nasib tablet computer yang kurang populer di mata pengguna PC, atau justru memperbaikinya. Karena image harga mahal berkemampuan pas-pasan pada tablet computer, bahkan satu dekade belakangan dengan banyak produsen mencoba terjun di pasar tablet computer melalui beragam variasi dan fitur baru, namun tetap saja yang terulang adalah kenyataan pahit: GAGAL!
Kembali ketika Apple merilis iPad, setelah melihat hebohnya peluncuran iPad, dan angka penjualan 1 juta iPad dalam kurun waktu satu bulan sejak peluncurannya di Amerika Serikat, sepertinya sejarah kelam tablet computer telah direvisi. iPad melahirkan trend baru, sebagaimana saudara sedarahnya, iPhone telah mendobrak batas klasik anggapan smartphone ber-touchscreen itu kaku dan serius.
Tidak mengherankan juga, seperti ketika BlackBerry mewabah di Indonesia yang diikuti “berry-berry” jadi-jadian lainnya, dan terus gencarnya penetrasi Android yang meneruskan estafet iPhone – mengandalkan antar muka sarat sentuhan – iPad-iPad jadi-jadian pun segera bermunculan. Memang tidak secara langsung, perlu setengah tahun, hingga akhirnya sukses Galaxy Tab dari Samsung di Indonesia khususnya, makin mengukuhkan keyakinan para produsen IT bahwa memang 2011 adalah tahunnya Tablet. Apalagi Google sudah mematangkan Android versi 3.0 (Honycomb), yang dikembangkan khusus untuk Tablet.
Sejarah pun mencatat, untuk pertama kali sejak Tablet dikenal ribuan tahun lalu, kali ini Tablet berhasil mencuri perhatian dunia. Puluhan Tablet bak model menjadi bidikan media selama event CES 2011 lalu. Mulai sang bintang Motorola Xoom, menjadi fokus jepretan lensa dan berhasil menyabet Best of Show selama CES. Kemudian BlackBerry Playbook, tablet pertama Research In Motion (RIM) yang dikenal melalui smartphone BlackBerry. Hingga dummy iPad 2, yang cukup menyiratkan seperti apakah penampilan penerus sang pioneer Tablet abad 21 ini. (Ura)

Tablet Evolution

Bagaimana Sebuah Batu Keras Menjadi Silicon Cerdas
Dua dekade berjalan, dan sudah banyak yang mencoba bereksperimen dengan konsep Tablet serta pena sebagai pengendali antar muka, mencari seperti apa yang diinginkan pasar. Namun tidak ada yang sukses, bahkan langsung berakhir dengan tragis. Dan rupanya Apple berhasil membuktikan bahwa konsep Tablet masih layak dijual melalui iPad, hanya “bumbunya” saja yang perlu diracik ulang. Sedangkan berikut ini saya sebutkan beberapa jenis Tablet yang pernah eksis. Plus, saya juga tarik waktu jauh ke belakang, seperti apakah wujud Tablet ribuan tahun silam. Mulai dari yang berbahan batu keras, hingga yang eksis sesudah abad 20, yang lebih mengandalkan silicon “cerdas.” Note: Silicon yang saya maksudkan di sini adalah salah satu keluarga senyawa kimia, yang pada pengembangannya banyak digunakan sebagai bahan utama chipset komputer.

Egyptian Hieroglyph Tablet (3200 S.M.)

Menurut saya, inilah “leluhur” para Tablet. Eksis di jaman Mesir kuno, sekitar 3200 Sebelum Masehi. Hasil pahatannya begitu detail, rapih, dan enak dipandang. Namun ukuran dan beratnya jauh dari kata “portable” yang menjadi syarat mutlak Tablet modern. Hehe!!

Stone Tablet The Ten Commandments (1440 – 1500 S.M.)

Di Alkitab terjemahan bahasa Inggis, jelas disebutkan “Tablet.” Eksis sekitar tahun 1440 hingga 1500 Sebelum Masehi, dua Tablet ini berisi 10 pesan Tuhan untuk Bangsa Israel, yang disampaikan melalui Nabi Musa. Terbuat dari batu, daya tahannya baik, namun tidak fleksibel, alias tidak bisa diedit…



Rosetta Stone Tablet (196 S.M.)

Memang tebal untuk ukuran Tablet, namun Rosetta Stone yang eksis 196 Sebelum Masehi ini istimewa karena menjadi yang pertama dengan tiga tulisan dari tiga budaya berbeda. Sayang karena ukuran juga, dan tiga budaya, tulisannya kecil (baca: resolusinya terlalu kecil!)


Mayan Engraved Tablet (500)

Eksis sejak tahun 500, tablet batu buatan suku Maya dari Amerika Tengah ini menjadi bukti nyata tingginya budaya mereka, walaupun sebelum Colombus mendarat di Amerika. Namun tablet Maya ini juga menakutkan, karena fitur “menghancurkan Bumi” pada tahun 2012!


Prasasti Batutulis Pajajaran (1533 M)

Prasasti betuliskan bahasa/aksara Sunda Kuni ini ditemukan di Bogor, dan menjadi penunjuk posisi tepatnya ibu kota kerajaan Pajajaran. Banyak yang menafsirkan lokasinya sebagai penunjuk harta karun. Padahal isi tulisannya mengajarkan kita saling mengasihi antar sesama. Bentuknya memang tidak serupa Tablet, namun nama Batutulis tersebut kembali terangkat pada masa revolusi Indonesia, melalui perangkat tulis menulis “sabak.” Cekidot yang berikut ini!


Batu Tulis aka Sabak (1947 M)

Coba deh tanya pada orang tua kalian, yang berumur 50 tahun ke atas (tergantung dimana mereka tinggal sih, kala mereka masih Sekolah Dasar). Kalau mereka dihadapkan pada tablet PC masa kini, mungkin bakal teringat pada alat tulis yang dinamai sabak atau batu tulis. Tengahnya terbuat dari batu yang dapat ditulisi. Di pinggirnya dipasang kayu sebagai frame. Sedangkan stylush-nya disebut ‘gerip’ yang bentuknya bulat, lebih kecil dari pensil, dengan panjang sejengkal tangan ketika masih baru – lambat laun memendek karena gesekan. Kata bapak saya nih, ketika dibuat nulis, gerip itu menghasilkan suara yang tidak enak di telinga. Foto di atas – memperlihatkan anak-anak bersekolah sambil memegang sabak mereka, diambil pada tahun 1947 oleh Cas Oorthuys. Fotografer Belanda yang justru berpihak pada kemerdekaan Indonesia. Bandingkan dengan desain iPad… agak mirip bukan? Hehe!! Seandainya iPad eksis di masa bapak saya sekolah SD dulu, pasti disebut sabak sakti, atau gambar lopion, yaitu cermin yang bisa bercerita mengenai masa depan! Tinggal dipijit dan cubit saja, bisa bercerita semua kejadian di seluruh dunia pun, hingga bermain game mobile.
Dan apa sih komentar para gamer mengenai sabak?
  • “Harusnya dinamai iBoard atau TriPlad (triplek maksudnya!)”
  • “Sangat irit, karena tidak perlu pakai batere!”
  • “Bisa nulis karya apa pun, main games (Tic Tac Toe, Bingo), Office ready, dan bisa browsing di dunia maya (gambar sendiri!)”
  • “Mendukung multi-touch secara native,copy-paste manual, sangat portable dan tahan banting deh gan! Sayang keamanan data-nya selalu terancam virus Lupa-lupa Ingat!

Grid Systems GriDPad (1989 M)

Kompouter ber-touchscreen buatan GRiD Systems pada tahun 1990. Jeff Hawkins menjadi pencipta gadget pertama di kelasnya ini, dan menjadi cikal bakal Palm Pilot, serta kebanyakan PDA berbasis Palm yang mungkin kamu kenal di pasaran (kini lebih familiar dengan nama HP Palm, serta OS alternatif yang juga sarat kendali sentuhan, Web OS). Pertama muncul 1989, sempat populer, namun kemudian menghilang tak sampai setahun kemudian.

The Momenta Computer (1991)

Spesifikasi hampir sama dengan GRiDPAD. Layar 10 inchi monochrome, namun dilengkapi keyboard. Menjalankan MS-DOS dengan fitur input pena, yang digunakan untuk aplikasi word processor, spreadsheet, dan komunikasi. Harganya mahal, $4,995, membuat gadget ini langsung meredup dan berakhir pada Agustus 1992.

Compaq Concerto (1992)

Pertama yang menjalankan Windows for Pen Computing, usaha pertama Microsoft memberi antar muka Tablet pada Windows. Concerto terdiri dua bagian. Layar touchscreen-nya itu sekaligus sebagai pusat operasi, sedangkan keyboard sebatas aksesoris tambahan. Hanya bertahan sampai tahun 1994, walaupun harganya dipangkas separuh. Oh ya, ide keyboard sebagai aksesoris tambahan tersebut akhir-akhir ini justru kembali terangkat, karena makin banyak tablet (atau bahkan smartphone Android) yang melengkapi dirinya dengan aksesoris add-on berupa keyboard eksternal, sekaligus docking station (dudukan untuk layar). Saat ini, pilihan tablet dengan opsi add-on semacam itu banyak dikategorikan sebagai Tablet Hybrid jika melihat dari bentuknya.


Apple Newton (1993)

Keluarga Apple Newton merupakan perangkat PDA (personal digital assistant) serta tablet pertama Apple, yang bisa dikatakan menjadi cikal bakal dari keluarga iPhone – karena iPhone OS merupakan platform keduanya. Pengembangan Newton dimulai pada 1987, dan resmi berakhir pada tahun 1998, dengan produknya seperti seri MessagePad serta eMate. Walaupun memiliki keterbatasan yang juga diwariskan pada beberapa keluarga iOS masa kini (seperti ketahanan baterei hingga susahnya berhubungan dengan desktop PC), namun keluarga Newton melalui MessagePad dianggap sebagai Tablet yang cukup sukses pada masanya.


AT&T Eo 440 Personal Communicator (1993)

Mencoba konsep baru dengan mengintegrasikan modul ponsel dan mode, dan menggunakan OS PenPoint. Awalnya dianggap menjanjikan, karena saat itu belum ada namanya smartphone. AT&T sebagai operator penyedia perangkat ini juga terkesan serius. Walaupun pada Juli 1994, gadget berharga $3000 ini juga harus dihentikan produksinya.


Dauphin DTR-1 (1993)

Dauphin membuatnya sebagai pesaing Newton dari Apple. Dengan bentuk yang lebih mini, namun menyatukan teknologi mobile dan desktop. Input pena dan keyboard yang bisa dibongkar pasang, serta Windows 3.1 sebagai OS, harusnya juga membuatnya menarik. Ternyata tidak, karena usianya pun juga tak sampai setahun kemudian.

Microsoft WinPad (1994)

Atau Microsoft at Work, OS yang sejatinya mirip Windows 95 ini harusnya juga ditemukan pada mesin fotokopi dan fax… namun tidak pernah diluncurkan! Microsoft meyakinkan beberapa produsen hardware bakal berhasil, namun tidak ada kabarnya. OS sendiri ini menjadi cikal bakal Windows CE, yang kini dikenal sebagai Windows Phone.

Tablet PC (2002)

Sebelum iPad merajalela, menjadi Tablet paling populer yang pertama kali dikenalkan Microsoft. Ada beragam ukuran, entah itu dilengkapi keyboard atau tidak (yang tidak ber-keyboard, saat ini jamak disebut sebagai Slate jika menggolongkan dari bentuknya), namun yang pasti menggunakan Windows yang bisa dikendalikan dengan pena digital. Tablet PC awalnya mahal, $2000 ke atas, namun sekarang juga ada yang buatan produsen lokal, harga barunya pun murah, tak sampai 8 juta. Awalnya Bill Gates memprediksikan bakal menjadi trend dan konsep PC paling populer di Amerika Serikat dalam 5 tahun sejak diluncurkan. Namun ternyata prediksi itu salah. Memang tidak sepenuhnya gagal, karena masih eksis. Namun menurut saya, bisa jadi peminatnya kurang, satu karena awalnya dipatok dengan harga mahal, namun spesifikasi pas-pasan. Dua, karena pengguna PC profesional malas nulis pakai pena digital dan menyimpan file notes hasil tulisan tangan, ketika menulis menggunakan keyboard jauh lebih cepat dan lebih mudah dibaca. Dan tiga, Microsoft menarget kalangan bisnis dan korporat yang sebenarnya tidak sebanyak pasar kasual. Dan salah satu kunci sukses iPad adalah karena Apple berhasil membuang kesan serius dari sebuah Tablet.

PepperPad (2004)

Mulai ada produsen yang mencoba model yang unik. Seperti PepperPad ini, layar touchscreen 8 inchi yang memisahkan dua barisan keyboard di kiri-kanan, dudukan khusus di belakang, serta menjalankan Linux. Diposisikan sebagai tablet internet, seperti pada seri Internet Tablet milik Nokia (Nokia 770, N800 atau turunan terakhir yang tidak diakui, N900). Seperti yang lain, juga tidak sukses, dan resmi berakhir pada akhir 2009 lalu.

Ultra-Mobile PC (2006)

Mencoba dengan wujud yang lebih fresh, Microsoft memanfaatkan populernya Windows XP (operating system yang sampai saat ini masih merajai desktop PC). Melalui Tablet Edition, Microsoft mendaulat si XP menjadi penggerak perangkat yang lebih mini dari Tablet PC. Tetap ber-touchscreen, namun tanpa keyboard tradisional, sehingga lebih mirip PepperPad. Sayang, perangkat yang disebut dengan kode Origami ini, karena ukuran layarnya yang kecil, namun resolusinya tetap tinggi, menjadi mubazir karena justru membuat tulisan menjadi tidak terbaca. Nasibnya juga meredup, Microsoft pun mulai beralih ke varian tablet lainnya, yaitu Slate PC, walaupun pada akhirnya juga minim dukungan.

Apple iPad (2010)

Dan empat tahun kemudian, Apple seakan merubah sejarah kelam Tablet. iPad mereka diterima, bukan oleh kaum profesional yang menjadi sasaran Tablet sebelumnya, justru kalangan non-geek (atau yang bukan penggemar teknologi), banyak memburu iPhone yang diperbesar ini! Dan saat ini seakan sudah tidak mengherankan, ada para bapak yang memberikan iPad sebagai hadiah mainan bagi anaknya. Atau bahkan seorang seniman hipnotis seperti Uya Kuya, memanfaatkan iPad sebagai media untuk menghipnotis! Seingat saya, Tablet-tablet lawas tidak ada lho yang dimaksimalkan seperti itu! Menghiraukan beberapa batasan egois iOS (iPhone OS) yang diusung keluarga iPad dan iPhone, entah itu koneksi bluetooth hingga ketergantungan dengan iTunes, iPad adalah “segalanya!” iPad menjadi pertaruhan Steve Jobs, Chairman dan CEO Apple, untuk merevolusi bagaimana orang membaca, menonton, bermain game, hingga bekerja dengan proses komputer. Dan Apple terbukti berhasil dalam pertaruhan ini. Sampai saat ini, iPad tercatat masih menjadi pemimpin pasar Tablet dunia. Apakah sang pioneer ini mampu mempertahankan mahkotanya, ketika barisan “robot hijau semanis madu” menyerbu? Belum lagi RIM yang serius mengajak kita bermain-main dengan multi-tasking?

Samsung Galaxy Tab (2010)

Samsung memang cerdik. Mereka seakan tahu kapan muncul di momen yang pas. Ketika yang lain berkutat di kelas smartphone Android dengan batasan di 3 sampai 5 inchi, mereka justru “nyeleneh” dan menjadi pencetus Android dengan layar 7 inchi. Tentu saja poin di sini adalah mengisi kekosongan pasar antara smartphone berlayar lebar, dengan Tablet – yang saat ini selalu melekat pada iPad dan layar 10 inchi-nya. Melalui Galaxy Tab ini, Samsung juga sukses menjadi pioneer para Tablet pengekor dari distributor lokal Indonesia, dan juga banyak produsen global lainnya yang akhirnya juga ikut di barisan 7 inchi. Walaupun pamornya masih kalah dibanding iPad, namun kurang dari satu tahun sudah jutaan unit terjual, juga tidak bisa dikatakan biasa saja. Dibandingkan iPad, jelas Galaxy Tab menonjol di sisi OS Android dan jiwa open source-nya, dengan proses pengembangan yang cepat. Antar muka Android yang begitu friendly, ditambah image Samsung, membuat Tab begitu laris. Di luar sana sudah terjual jutaan. Di Indonesia juga cukup diminati. Sayang saat ini lajunya dihantam “iPad-iPad lokal!” yang banderol harganya “miring.” Dan memang secara logika, jika hanya butuh sekadar mencoba Tablet Android, banyak pilihan Tablet lokal seperri Axioo Picopad hingga ZTE LightPad, menawarkan harga yang terjangkau. Selain itu, Galaxy Tab juga tidak luput dari image aji mumpung. Jika ada yang menyebut iPad layaknya iPhone raksasa, maka inilah Galaxy S (smartphone Android paling laris dari Samsung) raksasa. Oh ya, menghadapi ronde kedua pertarungan para Tablet tahun ini, Samsung selain sudah merilis varian Galaxy Tab Wi-Fi only, juga bakal meluncurkan Galaxy Tab 2.

Kamis, 15 November 2012

perbedaan web blog dan website

Anda sudah tau Blog bukan. Bagi kita yang sering menjelajah dunia maya pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Coba aja lakukan Searching di Google pasti banyak link dari Blog yang akan diarahkan oleh Google. Dan memang dengan keberadaan blog ini sangat membantu kita dalam mencari referensi materi / ilmu baik di bidang komputer atau lainnya yang kita inginkan.
Banyak orang yang menanyakan kepada saya tentang perbedaan Blog dan website, pertama-tama saya sempat bingung menjelaskan kedua hal ini. Beberapa pertanyaan yang sering mereka lontarkan adalah :



  1. Mengapa kalau kita membuat website lewat jasa penyedia layanan pembuatan web itu harganya mahal ( > 1 juta) padahal untuk membuat Blog dan langsung online bisa dilakukan dengan gratis ?

  2. Apa yang membedakan antara Blog dan Website, dilihat dari penampilan blog juga bagus, sama2 online dan sama-sama berisi artikel ?

  3. Kenapa masih banyak orang yang rela mengeluarkan uang disakunya untuk membuat website, padahal blog kan gratis?
Saya pribadi sebagai pencetus web Zhu Desain sempat dibuat bingung menjawab setiap pertanyaan tersebut. Tapi saya coba untuk menjelaskannya satu persatu di bawah ini :
Berikut saya tampilkan pengertian Blog diambil dari id.wikipedia.org

Blog merupakan singkatan dari "web log" adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.

Dan berdasarkan kutipan di atas saya ambil kesimpulan bahwa :

Blog (Web Log) merupakan bagian dari website yang biasanya berisi teks-teks atau artikel-artikel yang di tulis berdasarkan catatan harian (Diary), bisa berupa kegiatan sehari-hari atau pemikiran dan ide-ide dll. Pada Blog biasanya antara admin dan pengunjung sering terjadi interaksi baik tanya jawab/diskusi. Karena berupa catatan harian, makanya web satu ini lebih sering diisi oleh pemiliknya sehingga memungkinkan banyak artikel di dalamnya.

Jadi kesimpulannya Blog juga adalah website. Cuma website yang satu ini disebut Blog karena sesuai dengan fungsinya seperti yang saya utarakan di atas.

Kalau Blog juga adalah website, berarti lebih baik kita semua buat Blog aja daripada harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membuat website ?

Banyak orang yang berpikir demikian, tapi tunggu ya penjelasan saya belum selesai.

Walaupun perkembangan Blog sangat pesat, tapi masih banyak orang / perusahaan / lembaga yang masih menggunakan penyedia jasa layanan pembuatan website dengan memikirkan hal-hal sebagai berikut :

1. Dari sisi tampilan / Design

Terdapat layanan penyedia Blog Gratis yang sangat terkenal yaitu blogspot.com dan wordpress.com, dari kedua web tersebut kita juga bisa mendapatkan berbagai macam theme / template yang gratis dan semuanya cantik-cantik untuk merubah tampilan default.

Tidak semua orang memiliki selera yang selalu berbeda, karena banyaknya pengguna yang memiliki Blog yang menggunakan kedua layanan tersebut, sehingga tak jarang kita temukan tampilan Blog yang sama satu dengan yang lainnya. Walaupun bisa diubah sedikit-sedikit tapi secara keseluruhan masih sama.

Dan itu yang sangat tidak diinginkan oleh perusahaan / lembaga / perorangan yang sangat serius dengan masalah web ini. Mereka menginginkan yang bukan hanya bagus tapi juga unik/berbeda dengan web lainnya.

Oleh karena itulah masih banyak perusahaan / lembaga / perorangan yang masih menggunakan penyedia jasa layanan pembuatan website untuk merepsentasikan keinginan mereka tersebut baik yang melakukan pendesainan dan pencodean dari awal dengan pemrograman PHP, MySQL, XHTML dan CSS ataupun yang menggunakan web CMS seperti Joomla!, Drupal dll yang tampilannya bisa diubah / di customize dengan lebih mudah. Dan tidak semua orang memiliki kemampuan menguasai hal tersebut.

Butuh waktu dan ketekunan untuk mendesain tampilan web CMS hingga bisa terlihat unik, apalagi kalo harus mendesain tampilan dan database dari awal.

2. Fiture
Bumm.. ini salah satu kekurangan web log(Blog) yang disediakan oleh penyedia layanan gratis seperti Blogspot.com dan Wordpress.com, Banyak Fiture-fiture yang tidak bisa kita lakukan disini. Semuanya hanya berkisar antara artikel saja. Bagaimana kalo kita ingin punya web yang memiliki fiture-fiure sebagai berikut :
  1. Form Pendaftaran Mailing List,
  2. pendaftaran Siswa Online,
  3. Gallery gambar,
  4. Buku Tamu,
  5. Contact Form,
  6. Form Jual Beli Online (E-Commerce),
  7. Forum,
  8. Web E-News dengan user yang lebih dari satu dan lain-lain (Kalo web E-News usernya 1 repot bgt kali yah) dll.
Semua itu harus didesain sendiri, atau kalau menggunakan CMS bisa mencari komponen/module yang bisa digunakan untuk melakukan hal tersebut.

3. Fungsi / Kegunaan Website.

Tidak semua website dirancang untuk kebutuhan artikel saja. Banyak Penyedia Jasa Layanan web yang sengaja membuat Team Programmer untuk merancang Website yang khusus digunakan untuk kebutuhan tertentu seperti :
  1. Web SIA (Sistem Informasi Akademik).
  2. Sistem Informasi Kepegawaian.
  3. Sistem Informasi Perpustakaan.
  4. E-Learning (Pembelajaran Online).
  5. Sistem Absensi Pegawai.
  6. dan lain-lain.
Yang tentu saja tidak bisa dilakukan di Blogspot.com atau Wordpress.com

4. URL

Bagi Perusahaan / Lembaga / perorangan yang ingin web contohnya untuk kepentingan bisnis, sangat menjaga sekali profesional dari web yang akan digunakan untuk mempromosikan usahanya tersebut.

Bila URL dari web bisnis kita ada wordpress.com atau blogspot.com di belakangnya akan mengakibatkan hal2 seperti berikut :
  1. Menimbulkan keraguan bagi calon pelanggan yang akan membeli produk yang kita tampilkan di website.
  2. Kita disangka tidak serius dalam mengelola bisnis, webnya saja gratisan, mungkin aja usahanya hanya fiktif dan hanya menipu saja.

Berbeda kalo kita menggunakan domain dan hosting berbayar seperti .com .net .biz dll, kita akan dianggap serius dalam mengelola bisnis yang kita lakukan sehingga pelanggan tidak ragu-ragu dalam mentransfer uang untuk membeli produk yang kita jual.

Banyak sekali web yang menyediakan penjualan Online, dan kebanyakan pelanggan lebih percaya pada website yang dikelola dengan serius (bukan gratisan). Karena saya pribadi pun selalu berpikiran yang sama jika akan melakukan transaksi secara online.

Bahkan untuk kebutuhan Boutique Online, walaupun mereka punya blog untuk memperlihatkan photo baju2 yang ada, tetapi mereka tetap memiliki web khusus yang menyediakan layanan pemesanan Online yang tidak gratis tentunya.